Kiat Sederhana Menjadi Hafizh Quran

| May 25, 2015 | 0 Comments

Kiat Sederhana Menjadi Hafizh Quran

Al Quran sebagai kitab suci umat Islam merupakan salah satu Mukjizat terbesar Rasulullah Muhammad SAW. Salah satu tanda kemukjizatan Al Quran adalah terjaga keasliannya hingga hari akhir. Allah sendiri yang menjaga keaslian Al Quran diantaranya dengan kemudahan menghafal Al quran. Sehingga, sejak diturunkan hingga saat ini dan nati di hari kiamat, tak terhitung jumlah manusia yang menghafal ayat ayat Allah dalam Al Quran.

Karena kemudahannya menghafal Al Quran, maka semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menjadi hafizh quran. selain mudah, banyak juga keutamaan yang Allah berikan kepada orang orang yang hafal Al Quran. Beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk bisa menjadi seorang hafizh diantaranya adalah :

1. Menghadirkan i’ltizam yang kuat untuk menghafal Al Quran. Kemauan yang kuat dalam menghafal Al Quran menjadi faktor dominan dalam sukses tidaknya menjadi seorang hafizh, sebab tanpa kemauan yang kuat maka target hafal 30 juz akan sulit tercapai. Kemauan yang kuat ini harus diwujudkan bisa dalam bentuk ikrar / pernyataan, baik kepada diri sendiri (berupa tulisan besar di tembok kamar) atau kepada orang lain.

2.  Setelah mengazzamkan diri untuk menjadi hafizh Quran, maka langkah berikutnya adalah membuat target waktu. Berapa lama waktu yang kita harapkan agar Al Quran yang 30 Juz itu dapat kita Hafal. Tentu target disesuaikan dengan kondisi kesibukan dan kekuatan azzam kita dalam menghafal. tidak ada patokan baku berapa lama target yang harus dibuat, yang penting tinggal konsistensi dalam menjalankan terget yang dicanangkan tersebut.

3. Setelah target dicanangkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan manajemen waktu. Manajemen waktu yang dimaksud bisa berupa alokasi waktu harian, pekanan dan bulanan dalam menghafal Al-Quran dan berkomitmen dengan alokasi waktu tersebut. Manajemen waktu yang dibuat bisa juga berupa durasi menghafal setiap harinya, bisa juga jadwal harian pada jam jam tertentu. tinggal disesuaikan dengan kondisi masing masing individu mana yang nyaman untuk dikerjakan sehingga bisa lebih komitmen dikemudian hari. Selain manajemen waktu, perlu juga dilakukan manajemen bobot hafalan, pembagian bobot hafalan setiap harinya tentu akan dipengaruhi/mempengaruhi target waktu yang sudah dibuat sebelumnya.

4. Dari semua perencanaan tersebut, aspek lain yang perlu dipahami diawal adalah mengenali rintangan-rintangan yang akan dihadapi selama menjalani program menghafal Al Quran tersebut. Sebab, setan tentu ngga akan tinggal diam membiarkan kita dengan nyaman menghafal Al Quran. Dengan mengenali rintangan rintangan tersebut, kita bisa menyiapkan rumusan antisipasi agar ketika rintangan tersebut datang tidak mengganggu program kita dalam menghafal Al Quran.

5. Salah satu cara untuk meminimalisir efek rintangan tersebut diatas adalah dengan aktiv dalam komunitas penghafal/pecinta Al Quran. Sehingga kita tidak sendirian menghadapi rintangan dan hambatan dalam menjalankan program menghafal Al Quran. Minimal semangat menghafal Al Quran tetap tumbuh karena orang orang disekitar kita juga bersemangat menghafal Al Quran.

6. Dari semua langkah diatas, jangan lupa untuk terus berdoa kepada Allah agar ditakdirkan sebagai penghafal Al Quran sebelum usia kita berakhir. Maksimalkan waktu waktu mustajab untuk berdoa kepada Allah terkait dengan hajat kita dan anak anak kita menjadi hafizh Quran. arsad

Disarikan dari Taujih Ust Yayat Sudrajat Al Hafizh dalam mabit kader Jatisari

Tags:

Category: DPRa Jatisari, Khazanah Islamiyah, Tarbiyyah Islamiyyah, Taujih

About the Author ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *