Rugi jika abai dengan mukjizat yang masih tampak
Umumnya, kita memahami makna mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa dan terjadi di luar akal manusia. Seperti kita ketahui, Mukzizat hanya bisa dilakukan oleh Nabi dan Rosul, karena dengan mukzizat tersebut seorang Nabi dan Rosul mendapatkan legitimasi yang lebih kuat dimata umatnya.
Umumnya, Mukjizat yang diberikan kepada Nabi dan Rosul tersebut hanya terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan disaksikan oleh umatnya atau orang orang yang sejaman dengan Nabi dan Rosul tersebut.
Misalkan saja mukzizat Nabi Ibrohim AS yang diberikan Mukjizat selamat dari kobaran Api yang dipersiapkan Raja Namrud untuk membakar dirinya. Mukjizat yang terjadi adalah dinginnya api untuk membakar Nabi Ibrohim tersebut sehingga selamatlah Nabi Ibrohim. Kasus selamatnya Nabi Ibrohim dari kobaran api tentu bukan trik sulap atau permainan fikiran seperti banyak dilakukan para mentalist, Melainkan Api yang berubah menjadi dingin. Perubahan sifat api ini tentu tidak masuk di akal manusia karena secara alamiah api bersifat panas dan mudah membakar benda yang didekatnya. Peristiwa berubahnya sifat api tersebut hanya terjadi sekali dan hanya dilihat oleh masyarakat yang hidup dijaman Nabi Ibrohim. Sekarang hampir mustahil kita melihat kembali peristiwa api yang berubah sifat menjadi dingin, kecuali atas kehendak Allah SWT.
Demikian halnya dengan mukjizat nabi dan Rosul Lainnya, seperti terbelahnya laut merah sebagai mukjizat Nabi Musa, Nabi Isa yang terlahir tanpa ayah dan mukjizat nabi lainnya. Namun Demikian, ada hal berbeda terkait dengan mukjizatnya Nabi akhir jaman Rasulullah Muhammad SAW. Sebagai Nabi penutup Rosulullah memiliki mukjizat terbesar berupa kitab suci Al Quran. Wahyu Allah yang diturunkan melalui Rosulullah Muhammad SAW tersebut disebut sebagai Mukjizat terbesar diantaranya karena kitab yang luar biasa tersebut hadir ditengah tengah manusia beserta kehebatannya.
Sebagai mukjizat terbesar, tentu kita harus mengetahui dan merasakan dibagian mana kehebatan Al Quran sehingga disebut sebagai mukjizat terbesar. dan istimewanya lagi, mukjizat terbesar itu masih dapat kita saksikan dan rasakan. Hanya saja kehebatan dan kebesaran mukjizat tersebut hanya bisa dirasakan oleh manusia yang berhati bersih dan mengenal Al Quran dengan baik. Jika tidak maka mukjizat terbesar sepanjang zaman tersebut hanya akan berlalu begitu saja mengikuti berjalannya usia kita. arsad
Category: Khazanah Islamiyah, Tarbiyyah Islamiyyah